Rabu, 19 Oktober 2011

NAPAK TILAS

MENAPAKI JEJAK SILAM

Pagi itu aku bergegas bangun lebih awal, berharap aku tak tertinggal oleh bis pertama yang yang akan membawaku ke kota Bandung. Sayup-sayup gema adzan berkumandang. Segera ku menghadap-Nya, menyiapkan barang-barangku dan pergi meninggalkan gedung tua tempat aku menginap. Sebuah lembaga kursus yang ditinggali oleh pasangan pengantin muda.

Diseberang jalan sudah berhenti sebuah kendaraan dengan angka yang terlihat jelas terpampang di depan bodinya. ‘03’ syukurlah itulah kendaraan yang akan kunaiki menuju salah satu terminal bus terbesar di Kota Hujan.

Kendaraan panjang bernama bus itu masih terparkir di tempat pemberangakatan yang pertama, kuhampiri pintunya, kumasuki ruangan yang belum begitu penuh, kududuki kursi tepat disebelah jendela kaca yang begitu bersih dan licin, rupanya sebelum diberangkatkan, bus tersebut telah dibersihkan dengan wewangian yang meyeruak keseluruh ruangan. Kusandarkan punggungku pada bantalan yang empuk, melalui jendala kaca itu kupandangi suasana pagi yang begitu sejuk dan meneduhkan. Dalam gerak lambat mataku yang masih mengantuk, antara sadar dan terjaga kuteringat kembali perjuanganku dua setengah tahun yang silam...

Malam itu sekitar pukul dua dini hari, aku bergegas mempersiapkan berbagai keperluanku selama dua hari, berharap mendapati bus yang melintas menuju kota kembang untuk memenuhi panggilan dari sebuah Universitas negeri yang menjadi impian banyak orang, adalah kali pertamanya aku menginjakan kaki di gedung yang megah itu untuk mengikuti salah satu rangkaian tes. berawal dari coba-coba mengikuti seleksi penerimaan beasiswa, dengan kemampuan dan nilai yang pas-pasan aku bertekad untuk terus melaju sampai titik kepastian...

Tes dilaksanakan selama dua hari, dengan bekal seadanya aku mencari tempat yang kelak bisa aku gunakan untuk beristirahat, hingga sore tiba aku masih berada di pelataran gedung yang kosong, kulangkahkan kaki untuk berkeliling sampai akhirnya kudapati sebuah masjid kampus yang kecil, sebuah gedung pertemuan yang digunakan sebagai pengganti masjid karena masjid utama yang sedang dalam proses pembangunan. Tanpa selimut dan baju hangat, beralaskan ubin yang dingin dan berbantal ransel yang kubawa, kurebahkan tubuhku di pelataran masjid, karena memang bagian dalam masjid tak boleh kumasuki apalagi untuk kutiduri...

Sepi.. sendiri berteman nyamuk dan disaksikan oleh pohon-pohon rindang di sekitar masjid, kupejamkan mataku. Dengan tubuh menggigil, kubuka mataku saat adzan shubuh berkumandang, rupanya pintu masjid itu telah dibuka, segera kumasuki dan langsung kearahkan langkahku menuju toilet. Dingin..., itulah kata pertama yang terucap di pagi itu, kuurungkan niatku untuk mandi, sebatas mengambil air wudlhu, shalat dan segera mempersiapkan diri untuk tes berikutnya..sebelum akhirnya kembali pulang ke kota hujan, kota yang sudah aku nantikan selama dua hari terakhir itu...

Saat-saat yang kunantikanpun tiba, seorang laki-laki paruh baya, masuk dengan langkah pasti dan wajah berseri, memberi salam kepada kami dengan senyum tipis penuh arti.
SELAMAT” kata-kata itulah yang pertama terucap dibibirnya, selain aku memang diruangan itu terdapat 14 orang lainnya yang wajahnya sudah aku kenali, yaitu sekitar beberapa bulan sebelumnya ketika aku mengikuti tes akademik.

“Permisi Mas”. Tiba tiba saja aku dikagetkan oleh sebuah tepukan dibahu kananku, kulihat seorang kondektur memberikan selembar tiket dengan nilai nominal yang telah tercetak, kuambil uang di dalam saku lalu kuserahkan padanya.
Kulepaskan senyumku, sungguh semua itu adalah kenangan manis buatku, kuliah di Bandung adalah cita-citakun sejak dulu, dengan kerja keras dan semangat yang menggebu, dapat kucapai semua impian itu.

Aku harus bangkit, membuktikan bahwa aku mampu...
Aku harus bisa, membuktikan bahwa aku perkasa...
Tak ada dinding yang akan menghalangiku..
Tak ada badai yang akan menggoyahkanku..

Semangatku untuk satu tujuanku..
Bersama bidadari yang selalu menunggu.
Untuk mewujudkan satu persatu mimpiku...

Image and video hosting by TinyPic

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Do Not Copy

Protected by Copyscape Original Content Validator

baby


cute